MAKALAH TEORI KOMUNIKASI MENURUT BUKU LITTLE JHON



MAKALAH
TEORI KOMUNIKASI MENURUT BUKU LITTLE JHON
Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen: Dr. H. Wawan Setiawan Abdillah, M.Ag

Oleh : Ridho Raudhatul Al-firdaus



UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
Jl. AH Nasution No. 105 Kota Bandung Jawa Barat 40614 Telp. 022-7800525
2017

A.     PEMAHAMAN KOSPETUAL ; PENDEKATAN DAN PENGERTIAN.
Menurut Littlejohn, dalam bukunya "Theories of Human Communication", secara umumdunia masyarakat ilmiah menurut cara pandang serta objek pokok pengamatannya dapat dibagi dalam 3 kelompok atau aliran pendekatan, yaitu: pendekatan scientific (ilmiah - empiris), pendekatan humanistic (humanoria interperatif), serta pendekatan social sciences (ilmu - ilmu sosial).
Aliran pendekatan scientific umumnya berlaku di kalangan para ahli ilmu - ilmu eksakta (seperti fisika, biologi, kedokteran, matematika, dll). Menurut pandangan ini ilmu diasosiasikan dengan objektivitas. Maksudnya adalah objektivitas yg menekankan prinsip standarisasi observasi dan konsistensi. Landasan filosofisnya adalah bahwa dunia ini pada dasarnya mempunyai bentuk dan struktur.
Ciri utama lainnya dari kelompok pendekatan ini adalah adanya pemisahan yg tegas antara known (objek atau hal yg ingin diketahui dan diteliti) dan knower (subjek pelaku/pencari pengetahuan atau pengamat)
Apabila aliran pendekatan scientific mengutamakan prinsip objektivitas, maka kelompok pendekatan humanistic mengasisiasikan ilmu dengan prinsip subjektivitas. perbedaan - perbedaan pokok antara kedua aliran pendekatan ini antara lain sebagai berikut:
Aliran scientific, ilmu bertujuan untuk menstandarisasi observasi, sedangkan aliran humanistic mengutamakan kreativitas individual.
Aliran scientific berpandangan bahwa tujuan ilmu adalah mengurangi perbedaan - perbedaan pandangan tentang hasil pengamatan, sementara aliran humanistic bertujuan untuk memahami tanggapan dan hasil temuan subjektif individual.
Aliran scientific memandang ilmu pengetahuan sebagai sesuatu yg berada di sana (out there), di luar diri pengamat/peneliti. Sedangkan aliran humanistic melihat ilmu pengetahuannya sebagai sesuatu yg berada di sini (in here), berarti dalam diri pengamat/peneliti (pemikiran, interpretasi)
Aliran scientific memfokuskan perhatiannya pada dunia hasil penemuan (discovered world), sedangkan aliran humanistic menitikberatkan perhatiannya pada dunia para penemunya (discovering person).
Aliran scientific berupaya memperoleh konsensus, sementara aliran humanistic mengutamakan interpretasi - interpretasi alternatif.
Aliran scientific membuat pemisahan yg tegas antara known dan knower, sedangkan aliran humanistic cenderung tidak memisahkan kedua hal tersebut.
Pandangan klasik dari aliran humanistic adalah bahwa cara pandang seseorang tentang sesuatu hal akan menentukan penggamabaran dan uraiannya tentang hal tersebut. Karena sifatnya subjektif dan interperatif, maka pendekatan aliran humanistic ini lazimnya cocok diterapkan untuk mengkaji persoalan - persoalan yg menyangkut sistemnilai kesenian, kebudayaan, sejarah, dan pengalaman pribadi.
Kelompok aliran yg ketiga adalah pendekatan khusus ilmu pengetahuan sosial (social sciences). Pendekatan ini yg di terapkan oleh para pendukung kelompok aliran ini pada dasarnya merupakan gabungan atau kombinasi dari pendekatan - pendekatan aliran scientific dan  humanistik. Pendekatan ilmu sosial merupakan perpanjangan (extension) dari pendekatan ilmu alam (natural science).
Dipergunakannya 2 pendekatan scientific dan humanistic yg masing - masing berbeda prinsip ini adalah kerena yg menjadi objek studi dalam ilmu pengetahuan sosial dalah kehidupan manusia. Para ahli ilmu sosial, seperti para ahli ilmu alam harus mampu mencapai kesepakatan atau konsensus mengenai hasil temuan pengamatannya, meskipun kesepakatan atau konsensus yg dicapai tersebut sifatnya "relatif", dalam arti dibatasi oleh faktor - faktor waktu, situasi, dan kondisi tertentu.
Para ahli ilmu komunikasi yg meneliti bidang studi seperti komunikasi antarpribadi, komunikasi dalam kelompok. komunikasi organisasi, komunikasi massa, dan lain - lain umumnya banyak menerapkan metode - metode pendekatan scientifc. Teori - teori yg dihasilkannya biasanya disebut sebagai teori komunikasi (communication theory). Sementara itu pendekatan - pendekatan humanistic juga banyak diterapkan dalam penelitian tentang masalah - masalah komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok. komunikasi organisasi, komunikasi massa, dan lain - lain.

B.      TEORI KOMUNIKASI
Teori komunikasi adalah satu pandangan dan strategi yang akan membentuk alat dan rangka kerja untuk sesuatu perkara yang hendak dilaksanakan Dalam proses komunikasi teori akan membina bentuk dan kaidah komunikasi yang hendak dibuat. Melalui penulisan ini pejelasan tentang beberapa teori komunikasi akan dibuat. Terdapat dua aspek utama yang dilihat secara tidak langsung dalam bidang ini sebagai satu bidang pengkajian yang baru. Aspek pertama ialah perkembangan dari beberapa sudut atau kejaidian seperti teknologi komunikasi, perindustrian dan politik dunia. Teknologi komunikasi contohnya radio, televisi, telefon, setelit, rangkaian komputer telah menghasilkan ide untuk mengetahui apakah kesan perkembangan teknologi komunikasi terhadap individu, masyarakat dan penduduk disebuah negara. Perkembangan politik dunia, memperlihatkah bagaimana kesan politik terhadap publik sehingga menimbulkan propaganda dan pendapat umum. Seterusnya perkembangan perindustrian seperti perminyakan dan perkapalan menuntut betapa perlunya komunikasi yang berkesan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas agar mencapai maksud atau tujuan organisasi tersebut. Aspek kedua ialah dari sudut kajian di mana para pelajar berminat untuk mengkaji bidang-bidang yang berkaitan dengan komunikasi seperti mereka yang dari bidang psikologi sosial mengkaji penggunaan teknologi baru terhadap kesan tayangan animasi kepada anak-anak , propaganda dan dinamik kelompok. penjelasan atas politik dunia seperti menganalisa propaganda Nazi yang mampu mempengaruhi pendengar sehingga mereka patuh dan bersatu. Selanjutnya kajian awal penyelidik atas perindustrian yang pada separuh abad ke-20 tertuju kepada memenuhi keinginan sektor pemasaran untuk mengetahui komunikasi dengan lebih dekat setelah pengiklanan menunjukan kepentingannya. Oleh karena itu, bidang komunikasi mengambil langkah dan maju kedepan setelah berlakunya pengembangan dari sudut teknologi komunikasi, perindustrian dan politik dunia serta kajian-kajian yang telah dilakukan. Sehingga bidang komunikasi menjadi bidang pengkajian yang baru dan mula diminati oleh banyak orang. Namun, bidang yang menjadi asas kepada bidang komunikasi ialah bidang-bidang sains sosial seperti sosiologi, pendidikan, psikologi sosial, pengurusan, antropologi dan psikologi.
Menurut Littlejohn, fungsi teori ada 9, yaitu:
a.       Mengorganisasikan dan menyimpulkan pengetahuan tentang suatu hal. Ini berarti bahwa dalam hal mengamati realitas kita tidak boleh melakukannya secara sepotong - sepotong.
b.      Memfokuskan, artinya hal - hal atau aspek - aspek dari suatu objek yg diamati harus jelas fokusnya.
c.       Menjelaskan, maksudnya adalah bahwa teori harus mampu membuat suatu penjelasan tentang hal yg diamatinya.
d.      Pengamatan, menunjukkan bahwa teori tidak saja menjelaskan tentang apa yg sebaiknya diamati, tetapi juga memberikan petunjuk bagaimana cara mengamatinya.
e.      Membuat prediksi, meskipun kejadian yg diamati berlaku pada masa lalu, namun berdasarkan data dan hasil pengamatan ini harus dibuat suatu perkiraan ttentang kadaan yg akan terjadi apabila hal - hal yg digambarkan oleh teori juga tercerminkan dalam kehidupan di masa sekarang.
f.        Fungsi heuristic atau heurisme. Aksioma umum menyebutkan bahwa teori yg baik adalah teori yg mampu merangsang penelitian. Ini berarti bahwa teori yg diciptakan dapat merangsang timbulnya upaya - upaya penelitian selanjutnya.
g.       Komunikasi, menunjukkan bahwa teori seharusnya tidak menjadi monopoli si penciptanya. Teori harus di publikasiikan, didiskusikan, dan terbuka terhadap kritikan - kritikan.
h.      Fungsi kontrol, bersifat normatif. Hal ini dikarenakan bahwa asumsi - asumsi teori dapat kemudian berkembang menjadi norma - norma atau nilai - nilai yg dipegang dalam kehidupan sehari - hari.
i.         Fungsi Generatif, fungsi ini sangat menonjol di kalangan pendukung tradisi / aliran pendekatan interperatif dan teori kritis.




C.      Definisi Komunikasi
Definisi Komunikasi yang dinyatakan oleh para ahli, sumber : Apendik A, Dance &Larson, 1976 (dalam Miller, 2001:5) dalam buku Teori Komunikasi/Edi Santoso; Mite Setiansah-Edisi pertama-Yogyakarta; Graha Ilmu,2010, Hal:5 & 6,   adalah sebagai berikut :
Ø  Komunikasi adalah semua prosedur dimana pikiran seseorang
Ø  Weaver (1949)bisa mempengaruhi yang lain.
Ø  Miller (1951)Komunikasi berarti berlalunya informasi dari satu tempat ketempat yang lain”.
Ø  Babcock (1952) Dari sudut pandang komunikasi, sebuah kejadian bisa diamati dalam bekerjanya simbol-simbol (act), dalam lingkungan tertentu (scene), oleh individu atau beberapa individu (agen), dengan menggunakan media (agency), untuk mendefinisikan tujuan
Ø  Holand, Janis, & Kelley (1953) ”. (Komunikasi) adalah proses dimana seseorang individu (komunikator) mentransmisikan stimulus untuk mempengaruhi tindakan orang lain
Ø  Anderson (1959) “Komunikasi adalah proses dimana kita memahami dan dipahami orang lain. Hal ini berjalan secara dinamis, terus berubah dan berganti, tergantung situasi terkait.
Adanya persamaan dan perbedaan diantara para teorisi dalam mendefinisikan komunikasi, kesamaan atau kesepakatan mereka, setidaknya nampak dalam memahami komunikasi sebagai proses, transaksional, dan simbolik.
D.     Proses pengembangan ilmu komunikasi
Proses pengembangan ilmu komunikasi adalah komunikassi dalam proses   pertumbuhannya merupakan studi retorika dan jurnalistik yang banyak berkaitan dengan pembentukan pendapat umum (opini public). Oleh karena itu, dalam peta ilmu pengetahuan, komunikasi dinilai oleh banyak pihak sebagai ilmu monodisiplin yang bertindak pada ilmu politik Namun dengan perkembangan masyarakat yang begitu cepat, terutama kemajuan dibidang genetika dan teknologi komunikasi, namun dibidang-bidang lainnya telah membawa dampak makin kaburnya batas-batas kewenangan dan fungsi beberapa ilmu pengetahuan, sehingga ilmu yang tadinya monodisiplin cenderung multidisiplin.(Pengantar Ilmu Komunikasi,Hafied Cangara-Ed.1-10,Jakarta:Rajawali Pers,2009, Hal:65-66)
Komunikasi sebagai ilmu yang dapat diterapkan dalam hidup bermasyarakat, komunikasi telah lama menarik perhatian para ilmuwan dari luar bidang komunikasi sendiri.Tokoh perubahan dan adopsi beragam ilmu lainnya dalam proses ilmu komunikasi adalah sebagai berikut :
a.       John Dewey lahir di Ann Arbor Michigan (Psikologi dan Filsafat, 1884-1894), menginginkan adanya sebuah surat kabar yang dapat mempulikasikan hasil-hasil riset ilmu pengetahuan sosial serta memperbaiki masalah-masalahsosial.
b.      Charles Horton Cooley (Sosiologi) lahir di Ann Arbor Michigan tahun 1864 meninggal tahun 1920. proses komunikasi antarpribadi (persona) dengan orang tua dan kelompok masyarakat, dengan pembuktian observasinya yang ketat terhadap pertumbuhan kedua orang anaknya .
c.       Robert E.Park (Filsafat dan Sosiologi) sebagai staf pengajar di Universitas of Chicago, mengembangkan kemampuan analisisnya untuk mengamati perilaku manusia. Menulis disertasi The Crow and the Public pada tahun 1904. dan juga dikenal sebagai studi agenda
d.      George Herbert Mead (Filsafat dan Psikologi) settingdengan menerbitkan catatan-catatan kuliah yang diajarkan selama tiga puluh tahun di Chicago dengan judul Mind, and Society (1934).membantu Amerika pada berbagai proyek Perang Dunia ke-2 untuk melawan Jerman.
e.      Kurt Lewin (Psikologi) ilmuwan Jerman, memimpin diskusi mingguan yang diberi nama Guasselstrippe (the hot-air club) kontribusinya pada ilmu komunikasi adalah Bagaimana individu dipengaruhi oleh kelompok yang mereka masuki studi eksperimen. Dan juga studi gatekeeping tentang pengendalian arus informasi lewat saluar komunikasi.mempelajari, meningal tahun 1947 dengan usia 57 tahun.
f.        Nobert Weiner (Matematika) lahir di Missionari, Amerika Serikat tahun 1894, meraih doktor di Harvad University dalam usia 19 tahun. Disertasinya tentang hubungan antara Matematika dengan Filsafat. Tahun 1919 menjadi frofesor matematika di MTM, sebuah Universitas Tehnik terkenal di Amerika.
g.       Harold D.Lasswell (ilmu Politik) lahir di Donnelson-Illinois (AS) pada tahun 1902, dalam tulisannya Word Politics and Personal Insecurity memperlihatkan pengaruh yang kuat dari Sigmund Freud. Menjadi profesor penuh 1938. kontribusinya ditemukan dalam bukunya Propaganda and Communication in Word History.
h.      Carl Hovland (Psikologi Eksperimen) mendirikan program komunikasi dan perubahan sikap. Bukunya berjudul Experiments on Mass Communication (1949) dan Communication and Persuation (1953)
i.         Paul F. Lazarsfefd (Matematika dan Sosiologi) lahir pada tahun 1901 dan meninggal dalam usia 75 tahun, memperoleh gelar doktor matematika dari University of Vienna di Austria tahun 1920, melalui suatu penelitian bersama Elihu Katz tentang pengaruh media massa terhadap perilaku pemilih presiden di Erie County, Ohio (1994)
j.        Claude E Shanon (Elektronika) lahir tahun 1916 lahir di sebuah kota kecil Petrosky Michigan,  melalui Lois Ridenous itulah, Schramm meminta kepada Shannon untuk memperkenalkan kedua tulisannya lewat bahasa populer dengan judul The Matematical Theory of Communication, sebagai model komunikasi pertama yang dilukiskan secara visual.
k.       Wilbur Schramm (Kesusastraan) lahir di Maretta, Ohio dalam tahun 1908, doktor dibidang kesusastraan Amerika di University of lowa pada tahun 1932. dikenal sebagai penulis fiksi. Bukunya Mass Communication (1949), the Process and effects of Mass Communication (1984) dan The Matematical Theory of Communication tahun 1956. juga merupakan orang pertama yang menjalin kajian dari bidang-bidang ilmu lain seperti psikologi social, antropologi, ilmu politik, ekonomi untuk pengembangan komunikasi antarmanusia.
l.         Everett M.Rogers (Sosiologi Pedesaan)berhasil meraih doktornya tahun 1957, disertasinya membicarakan tentang difusi inovasi pertanian diantara para petani disebuah masyarakat pedesaan di lowa. Ia telah menulis 25 buku komunikasi dalam berbagai aspek.( Pengantar Ilmu Komunikasi, Hafied Cangara-Ed.1-10,Jakarta:Rajawali Pers,2009, Hal:82-83)

E.      Pentingnya Kajian Komunikasi
Komunikasi penting untuk dikaji, dan memiliki peran fundamental serta kompleks dalam kehidupan manusia dan lingkungan/dunianya karena :
1. Riwayat perkembangan komunikasi antarmanusia adalah sama dengan sejarah kehidupan manusia itu sendiri. Menurut Nordenstreng dan Varis (1973 dalam (Nasution, 1989: 15), ada 4 penentu yang utama dalam sejarah komunikasi manusia yaitu: 1) Ditentukan bahasa sebagai alat tercanggih manusia, 2) Berkembangnya seni tulisan dan berkembangnyakemampuan bicara manusia menggunakan bahasa, 3).  Berkembangnya kemampuan reproduksi kata-kata tertulis (written words) dengan menggunakan alat pencetak, sehingga memungkinkan terwujudnya komunikasi massa yang sebenarnya, dan 4). Lahirnya komunikasi elektronik, mulaidari telegraf, telpon, radio, televisi hingga satelit. (Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, 2006 Burhan Bungin, Edisi Pertama, Cetakan Ke 4, Hal:107)
2.         Dimensi dan Persefektif Ilmu Komunikasi, dalam  (Pengantar Teori Komunikasi, Hafied Cangara-Ed,1-10,-Jakarta; Rajawali Pers, 2009, Hal:51) disebutkan yaitu :a) Komunikasi sebagai Proses, b) Komunikasi sebagai Simbolik, c) Komunikasi sebagai Sistem, d) Komunikasi sebagai Transaksional, e) Komunikasi sebagai Aktivitas Sosial,f) Komunikasi sebagai Multidimensional.
3.         Fungsi Komunikasi (Pengantar Teori Komunikasi, Hafied Cangara-Ed,1-10,- Jakarta; Rajawali Pers, 2009, Hal:59) disebutkan begitu pentingnya komunikasi dalam hidup manusia, maka Harold D Lasswell mengemukakan bahwa fungsi komunikasi antara lain :a). Manusia dapat mengontol lingkungannya, b) Beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka berada, dan c) Melakukan transformasi warisan sosial kepada generasi berikutnya.

F.       LINGKUP TEORI KOMUNIKASI
Menurut Littlejohn (1989), secara umum teori - teori komunikasidapat dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama disebut kelompok "teori - teori umum" (general theories). Kelompok kedua adalah kelompok "teori - teori kontekstual" (contextual theories).
Teori - Teori Umum (general theories)
Teori - Teori Fungsional dan Struktural. Ciri dari jenis teori ini (meskipun istilah fungsional dan struktural barangkali tidak tepat) adalah adanya kepercayaan atau pandangan tentang berfungsinya secara nyata struktur yg berada di luar diri pengamat. Menurut pandangan ini, seorang pengamat adalah bagian dari struktur. Oleh karena itu cara pandangnya juga akan dipengaruhi oleh struktur yg berada di luar dirinya.
Teori - Teori Behavioral dan Cognitive. Teori - teori ini merupakan gabungan dari dua tradisi yg berbeda. Asumsinya tentang hakikat dan cara menentukan pengetahuan juga sama dengan aliran strukturalis dan fungsional.
Teori - Teori Konvensional dan Interaksional. Teori - teori ini berpandangan bahwa kehidupan sosial meruapakan suatu proses interaksi yg membangun, memelihara serta mengubah kebiasaan - kebaisaan tertentu, termasuk dalam hal ini bagasa dan simbol - simbol. Komunikasi, menurut teori ini dianggap sebagai alat perekat masyarakat (the glue of society). Kelompok teori ini berkebamng dari aliran pendekatan "interaksionisme simbolis" (symbolic interactionism) sosiologi dan filsafat bahasa ordiner. Bagi kalangan pendukung teori - teori ini, pengetahuan dapat ditemukan melalui metode interpretasi.
Teori - Teori Kritis dan Interpretif. Gagasan - gagasannya banyak berasal dari berbagai tradisi, seperti sosiologi interpretif (interpretive sociology), pemikiran Max Weber, phenomenology dan hermeneutics, Marxisme dan aliran "Frankfurt School", serta berbagai pendekatan tekstual, seperti teori - teori retorika, biblical, dan kesusastraan. Pendekatan kelompok teori ini terutama sekali populer di negara - neara eropa.
Teori - Teori Kontekstual (contextual theories)
Komnikasi Intrapribadi (intrapersonal communication) adalah proses komunikasi yg terjadi dalam diri seseorang. Yang menjadi pusat perhatian disini adalah bagaimana jalannya proses pengolahan informasi yg dialami seseorang melalui sistem syaraf dan inderanya.
Komunikasi Antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antar perorangan dan bersifat pribadi, baik yg secara langsung (tanpa medium) ataupun tidak langsung (melalui medium).
Komunikasi Kelompok (group communication) memfokuskan pembahasannya pada interaksi di antara orang - orang di dalam kelompok - kelompok kecil. Komunikasi kelompok juga melibatkan komunikasi antar pribadi. Teori - trori komunikasi kelompok antara lain membahas tentang dinamika kelompok, efisiensi, dan efektivitas penyampaian informasi dalam kelompok, pola dan bentuk interaksi, serrta pembuatan keputusan.
Komunikasi Organisasi (organizational communication) menunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yg terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk - bentuk komunikasi formal dan informal.
Komunikasi Massa (mass communication) adalah komunikasi melalui media massa yg ditujukan kepada sejumlah khalayak yg besar. Proses komunikasi massa melibatkan aspek - aspek komunikasi intrapribadi, komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, dan komunikasi organisasi. Teori komunikasi massa umumnya memfokuskan perhatiannya pada hal - hal yg menyangkut struktur media, hubungan media dan masyarakat, hubungan antar media dan khalayak, aspek - aspek budaya dari kmunikasi massa, serta dampak atau hasil komunikasi massa terhadap individu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ceramah Tentang Akhlak Dalam Islam

PERBEDAAN MADZHAB STATUS HALAL-HARAM HEWAN