(Opini) Mencegah Penularan Difteri
Difteri dapat menyerang orang yang tidak
mempunyai kekebalan terutama anak-anak.
Pencegahan utama Difteri adalah dengan imunisasi.
Indonesia telah melaksanakan Program Imunisasi termasuk imunisasi difteri sejak
lebih 5 dasa warsa.
Vaksin untuk imunisasi Difteri ada 3 jenis, yaitu
vaksin DPT-HB-Hib, vaksin DT, dan vaksin Td yang diberikan pada usia berbeda.
Imunisasi Difteri diberikan melalui Imunisasi Dasar pada bayi (di bawah 1
tahun) sebanyak 3 dosis vaksin DPT-HB-Hib dengan jarak 1 bulan.
Selanjutnya, diberi Imunisasi Lanjutan (booster)
pada anak umur 18 bulan sebanyak 1 dosis vaksin DPT-HB-Hib; pada anak sekolah
tingkat dasar kelas-1 diberikan 1 dosis vaksin DT, lalu pada murid kelas-2
diberikan 1 dosis vaksin Td, kemudian pada murid kelas-5 diberikan 1 dosis
vaksin Td.
Keberhasilan pencegahan difteri dengan imunisasi
sangat ditentukan oleh cakupan imunisasi, yaitu minimal 95%.
Munculnya wabah (KLB) Difteri boleh jadi karena
immunity gap, yaitu kesenjangan atau kekosongan kekebalan di kalangan penduduk
di suatu daerah.
Kekosongan kekebalan ini terjadi akibat adanya
akumulasi kelompok yang rentan terhadap difteri, karena kelompok ini tidak
mendapat imunisasi atau tidak lengkap imunisasinya. Akhir-akhir ini, di
beberapa daerah di Indonesia, muncul penolakan terhadap imunisasi.
Komentar
Posting Komentar